Skip to Main Navigation
SIARAN PERS26 Juni 2023

Bank Dunia Menggerakkan Pembiayaan Sektor Swasta untuk Meningkatkan Akses pada Listrik yang Lebih Murah dan Berkelanjutan di Indonesia Timur

JAKARTA, 27 Juni 2023 –Dewan Direktur Eksekutif Bank Dunia pada tanggal 26 Juni 2023 menyetujui program baru untuk meningkatkan akses listrik yang berkelanjutan dan lebih murah di Indonesia bagian Timur. Program ini dapat memperkuat ketahanan infrastruktur dan mendukung kemampuan masyarakat untuk beradaptasi terhadap perubahan iklim.

Program Indonesia Sustainable Least-cost Electrification-1 (ISLE-1) menghubungkan 500.000 pelanggan – meliputi sekitar dua juta orang – dengan jaringan listrik, meningkatkan jangkauan investasi tenaga surya untuk mengurangi emisi gas rumah kaca serta menurunkan biaya pembangkitan listrik sebesar 20 persen. Program ini juga akan berfokus pada peningkatan kapasitas perusahan listrik negara, PT. PLN (Persero), dalam mengelola transisi energi.

Program ini akan mendukung peralihan Indonesia menuju pembangunan beremisi rendah melalui energi dengan harga terjangkau, dapat diandalkan, dan berkelanjutan. Sektor energi Indonesia diproyeksikan menjadi penyumbang terbesar gas rumah kaca di negara ini pada tahun 2026. Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk mengurangi emisi sebesar hingga 32 persen hingga tahun 2030.

“Program ISLE-1 akan memobilisasi pembiayaan sektor swasta untuk transisi energi Indonesia dan mendukung masyarakat beradaptasi terhadap perubahan iklim. Rumah tangga miskin di Indonesia Timur akan memiliki akses pada listrik yang lebih dapat diandalkan dan berkelanjutan, sementara perusahaan-perusahaan akan mengalami gangguan listrik yang lebih sedikit dalam proses produksi mereka,” kata Wakil Presiden Bank Dunia untuk Asia Timur dan Pasifik Manuela V. Ferro. “Program ini merupakan contoh bagaimana Kelompok Bank Dunia mendukung negara-negara mengintegrasikan aksi iklim kedalam rencana pembangunan dan menggerakkan pembiayaan sektor swasta untuk pembangunan.

ISLE-1 akan mendukung peningkatan sistem operasional maupun proses bisnis PLN dan akan menguatkan jaringan listrik untuk integrasi energi terbarukan serta elektrifikasi di Indonesia bagian Timur. Program ini juga akan mendukung masyarakat berpenghasilan rendah yang belum memiliki akses pada energi dengan harga terjangkau. Hal ini akan mengurani ketergantungan mereka pada energi yang menghasilkan polusi seperti misalnya generator diesel dan lampu minyak tanah.

“Program ISLE-1 merupakan bagian dari rencana distribusi, transmisi serta pembangkitan tenaga listrik PLN untuk tahun 2021-2030,” ujar Darmawan Prasodjo, Direktur Eksekutif PT. PLN (Persero). “ISLE-1 berfokus di dua daerah: Maluku dan Nusa Tenggara, karena daerah-daerah ini memiliki tingkat elektrifikasi terendah dan rata-rata biaya pembangkitan listrik tertinggi di Indonesia. Program ini akan mendanai tujuan PLN untuk mencapai akses listrik universal, menerapkan pembangkitan listrik tenaga surya, mengurangi biaya pembangkitan listrik, serta memperkuat kapasitas keuangan serta operasional PLN. Dengan dukungan dari Bank Dunia, PLN diharapkan dapat meningkatkan keamanan energinya dengan mengembangkan infrastruktur energi serta melakukan diversifikasi terhadap bauran energinya dengan sumber-sumber terbarukan.”  

ISLE-1 diselaraskan dengan Kerangka Kemitraan Bank Dunia (Country Partnership Framework) untuk Indonesia untuk tahun fiskal 2021 hingga 2025, yang memiliki visi perbaikan infrastruktur yang meliputi baik penyediaan infrastruktur maupun kualitas layanan, transisi menuju energi rendah karbon, serta mewujudkan akses energi universal. Program ini juga mendukung tujuan terkait gender dan perubahan iklim dari kerangka tersebut.

“Bank Dunia siap mendukung komitmen Pemerintah Indonesia untuk mencapai elektrifikasi 100 persen,” kata Direktur Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor-Leste Satu Kahkonen. “Program ISLE-1 menyeimbangkan antara investasi pada jaringan yang dibutuhkan secara mendesak untuk memenuhi permintaan listrik di Kepulauan di Bagian Timur serta investasi di bidang energi terbarukan yang penting untuk mengarahkan sektor energi pada jalur yang lebih efisien dan berkelanjutan, sekaligus meningkatkan keterjangkauan serta keandalan. Angka elektrifikasi rumah tangga yang lebih tinggi, terutama di Kepulauan Bagian Timur, akan membuka peluang ekonomi tambahan, terutama bagi perempuan.”

Selain dukungan keuangan sebesar US$500 juta dari Bank Dunia untuk ISLE-1, di bawah World Bank Energy Sector Management Assistance Program (ESMAP) Sustainable Renewables Risk Mitigation Initiative (SRMI), Canada Clean Energy and Forest Climate Facility (CCEFCF) telah menyetujui pembiayaan bersama senilai US$47,5 juta, dan dari Clean Technology Fund (CTF) pinjaman senilai US$15 juta dan hibah senilai US$19 juta. Biaya total program ini adalah US$1,14 miliar, termasuk pembiayaan dari PLN sebesar US$159 juta dan pembiayaan sektor swasta sebesar US$400 juta.

SIARAN PERS NO: 2023/093/EAP

Kontak

Washington
Mark Felsenthal
+1 (202) 602-9673
Jakarta
Lestari Boediono
+62-21-5299-3156

Blog

    loader image

TERBARU

    loader image