Washington D.C., 28 Juni 2018 – Dewan Direksi Eksektuif Bank Dunia hari ini menyetujui pinjaman baru senilai US$300 juta yang akan mendukung pemerintah Indonesia melakukan reformasi untuk mengurangi biaya sekaligus meningkatkan kehandalan logistik maritim.
Second Indonesia Logistics Reform Development Policy Loan (DPL) dibuat berdasar reformasi yang dicapai melalui Logistics DPL pertama yang disetujui pada November 2016 dan berusaha mengatasi beberapa hambatan dalam pergerakan barang di dalam dan keluar perbatasan Indonesia.
“Logistik maritim yang efisien penting bagi pertumbuhan yang lebih tinggi di sektor manufaktur, pertanian dan jasa,” kata Rodrigo A. Chaves, Kepala Perwakilan Bank Dunia di Indonesia dan Timor-Leste. “Logisitk yang lebih baik akan meningkatkan daya saing Indonesia juga membantu mengurangi tingkat kemiskinan dengan menurunkan harga barang dan jasa di daerah pelosok, terutama di kawasan timur Indonesia.”
Operasi pelabuhan yang tidak efisien, pasar layanan logistik yang tidak kompetetif, serta prosedur perdagangan yang panjang, menghambat daya saing Indonesia. Pelabuhan sering menjadi titik penghambat dalam rantai logistik Indonesia, akibat infrastruktur yang terbatas, regulasi, dan produktivitas yang rendah.
Hambatan-hambatan tersebut berkontribusi pada biaya logistik lebih tinggi bagi sektor manufaktur Indonesia dibanding Thailand dan Vietnam, juga lebih rendahnya kinerja logistik Indonesia dibanding negara-negara di kawasan, seperti yang terukur dalam World Bank’s Logistics Performance Index.
“Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar, dengan sekitar 17.000 pulau, saat ini memiliki rantai logistik yang panjang dan terfragmentasi. Proyek ini akan membantu mengatasi beberapa hambatan utama di berbagai titik rantai persediaan,” kata Massimiliano Calì, World Bank Senior Economist.
Fokus utama proyek ini adalah memperkuat tatakelola dan operasional pelabuhan, menumbuhkan lingkungan usaha yang kompetetif bagi penyedia layanan logistik, serta membuat proses perdagangan menjadi lebih efisien dan transparan.
Reformasi yang telah didukung oleh Logistics DPL pertama telah membawa manfaat bagi Indonesia, termasuk mempercepat beberapa proyek pelabuhan baru dengan partisipasi sektor swasta yang lebih besar, meningkatkan masuknya operator dalam pasar logistik dan mengurangi waktu dan biaya proses perdagangan.
Dukungan Bank Dunia untuk mendukung sektor logistik Indonesia merupakan komponen penting dari Kerangkakerja Kemitraan Negara dari Grup Bank Dunia bagi Indonesia, yang memberi fokus pada prioritas pemerintah yang bisa membawa dampak perubahan besar. DPL ini juga membantu adanya pinjaman tambahan dari pemerintah Jerman melalui German Bank for Development (KfW) dan pemerintah Prancis melalui Agence Française de Développement (AFD).