Skip to Main Navigation
publication 25 Mei 2021

Menuju Sistem Informasi Pasar Tenaga Kerja Kelas Dunia bagi Indonesia

Image

Unduh infografis mengenai laporan (english .pdf)



Penguatan sistem informasi pasar kerja (LMIS) merupakan bagian penting dari upaya Indonesia untuk membangun tenaga kerja yang terampil dan kompetitif. Ketika informasi pasar tenaga kerja tidak lengkap, pencari kerja kekurangan informasi tentang keterampilan yang diminta oleh pemberi kerja dan menyebabkan terjadinya kesalahan pada alokasi investasi pendidikan. Pada saat yang sama, pemberi kerja menanggung biaya pencarian yang lebih tinggi karena terbatasnya informasi tentang keterampilan pencari kerja atau kurangnya keterampilan yang relevan di pasar tenaga kerja.

Penguatan sistem informasi pasar kerja (LMIS) merupakan bagian penting dari upaya Indonesia untuk membangun tenaga kerja yang terampil dan kompetitif. Ketika informasi pasar tenaga kerja tidak lengkap, pencari kerja kekurangan informasi tentang keterampilan yang diminta oleh pemberi kerja dan menyebabkan terjadinya kesalahan pada alokasi investasi pendidikan. Pada saat yang sama, pemberi kerja menanggung biaya pencarian yang lebih tinggi karena terbatasnya informasi tentang keterampilan pencari kerja atau kurangnya keterampilan yang relevan di pasar tenaga kerja.

Megatren global dan guncangan jangka pendek, seperti revolusi industri ke-4 dan pandemi COVID-19, mendorong perubahan cepat dalam aktivitas ekonomi dan lapangan kerja. Hal ini membutuhkan adaptasi cepat di tingkat individu, perusahaan, dan kebijakan. Negara-negara seperti Indonesia memiliki tantangan khusus. Populasi besar, kebutuhan akan peningkatan keterampilan yang cepat, dan pasar tenaga kerja yang terfragmentasi secara geografis dapat berakibat pada tingginya risiko kesenjangan informasi dan besarnya biaya pembuatan keputusan karena kurangnya informasi. LMIS yang berfungsi dengan baik dapat memainkan peran inti dalam mengisi kesenjangan informasi ini, pada saat ini maupun pada masa yang akan datang.

Pemerintah Indonesia baru saja memperkenalkan program Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP). Program ini masih membutuhkan perbaikan lebih lanjut. Pertama, JKP akan memberikan tiga manfaat: uang tunai, pelatihan, dan akses terhadap LMIS - yang saat ini diakses melalui Sistem Informasi Ketenagakerjaan (Sisnaker). Kedua, JKP membuka peluang untuk memperkuat keterkaitan antara berbagai program dan layanan yang disediakan oleh Kementerian Ketenagakerjaan dan sumber data. Misalnya, penerima manfaat JKP perlu mendaftar untuk mendapatkan manfaat dari pencocokan pekerjaan online, yang bearti akan lebih banyak pengguna yang akan mengakses situs tersebut dan menyerukan peningkatan efektivitasnya. Dalam konteks ini, peraturan pelaksanaan JKP mendefinisikan LMIS sebagai ekosistem digital di sekitar platform online untuk semua layanan publik dan kegiatan ketenagakerjaan yang disediakan oleh pemerintah pusat dan daerah.

Untuk memandu upaya reformasi yang difokuskan pada pengembangan LMIS yang modern, efektif, dan efisien bagi Indonesia, Bank Dunia membuat serangkaian laporan yang:

  • mendefinisikan sebuah kerangka kerja yang mendefinisikan sebuah LMIS tingkat lanjut,
  • mendeskripsikan fungsi utama yang harus disediakan LMIS dan penggunanya,
  • menilai kondisi LMIS Indonesia saat ini, dan
  • menyajikan empat uji coba data tentang pekerjaan dan keterampilan yang telah dikembangkan dan diuji sebagai bukti konsep untuk mendukung LMIS.

Unduh infografik ikhtisar LMIS (English .pdf)


Laporan Penilaian


1. Menuju Sistem Informasi Pasar Tenaga Kerja Kelas Dunia untuk Indonesia

Laporan ini mengusulkan kerangka kerja yang mendefinisikan LMIS tingkat lanjut dan mengidentifikasi empat fungsi utama yang harus disediakan oleh platform LMI.

"LMIS tingkat lanjut adalah sistem komprehensif yang mengumpulkan, mengoordinasikan, dan menganalisa data serta menyebarkan informasi ke berbagai pemangku kepentingan. Untuk ini, LMIS perlu menyediakan empat fungsi utama atau kumpulan layanan, untuk membantu penggunanya dalam mengambil keputusan yang meningkatkan capaian pasar tenaga kerja."

Fungsi dari LMIS tingkat lanjut:

  • Pencocokan pekerjaan: Layanan inti untuk membantu penganguran atau pekerja – yang ingin meningkatkan kondisi kerja mereka- untuk mengidentifikasi kesempatan kerja, dan membantu perusahaan untuk mengurangi biaya untuk mengisi posisi pekerjaan dan menutup kesenjangan keterammpilan
  • Bimbingan karir dan keterampilan: Layanan untuk membimbing pekerja saat ini dan masa depan untuk mengidentifikasi keterampilan yang sedang dan akan banyak dicari, serta bakat dan ketertarikan pada pekerjaan yang berbeda. Layanan bimbingan karir yang sukses harus menghubungkan pengguna kepada kesempatan pendidikan dan juga pelatihan.
  • Dukungan Pemerintah: Layanan untuk membantu individu dan praktisi untuk mengidentifikasi dan mengakses program pemerintah yang berpotensi (ALMPs, program pembangunan keterampilan lain, dukungan usaha, program kesejahteraan social)
  • Intelijen Pasar Kerja: Layanan informasi yang memberikan informasi yang komprehensif kepada orang awam, pembuat kebijakan, dan peneliti tentang capaian pasar kerja dan dampak dari berbagai kebijakan dan program, dengan tujuan untuk mendukung investasi Pendidikan dan pelatihan serta formulasi kebijakan.

Fungsi-fungsi ini terkait erat dan terkadang tumpang tindih. Mereka tersedia melalui ekosistem platform digital (situs web).

Laporan ini memdalami alat pencocokan pekerjaan AyoKitaKerja yang diperkenalkan pada tahun 2019 sebagai bagian dari SISNAKER.  Di dalamnya, laporan ini membandingkan SISNAKER dengan Korea’s Work-net, yang dipilih sebagai contoh yang baik dari sebuah sistem tingkat lanjut. Laporan ini menawarkan peta jalan dan rencana aksi dengan langkah-langkah konkret untuk meningkatkan efektivitas layanan perantara pekerjaan online. Meskipun AyoKitaKerja telah memberikan ruang kepada KarirHub, rekomendasi yang diberikan tetap relevan dan dapat berguna bagi Kementerian Ketenagakerjaan dalam mengembangkan SiapKerja yang akan datang.


Image

Menuju Sistem Informasi Pasar Tenaga Kerja Kelas Dunia untuk Indonesia

Menuju Sistem Informasi Pasar Tenaga Kerja Kelas Dunia untuk Indonesia menilai tingkat LMIS Indonesia sebagai dasar-hingga -menengah jika dibandingkan dengan negara-negara berpenghasilan tinggi. Laporan tersebut mengusulkan kerangka kerja yang mendefinisikan LMIS tingkat lanjut dan mengidentifikasi empat fungsi utama yang harus disediakan.


 

2. Komposisi Pembangun bagi Layanan Intelijen Pasar Tenaga Kerja Tingkat Lanjut di Indonesia

Laporan ini mempersempit salah satu fungsi utama LMIS yaitu penyediaan intelijen pasar tenaga kerja melalui LMIS-Hub yang merupakan salah satu platform digital LMIS. Laporan ini menjelaskan komposisi yang diperlukan untuk LMI-Hub berbasis layanan yang disesuaikan untuk beragam klien.

“Intelijen Pasar Tenaga Kerja adalah informasi yang berorientasi pada layanan. Layanan ini tidak terbatas pada "data" atau "analisis", namun data dan analisis yang dihasilkan dan disebarluaskan untuk membantu beragam pengguna untuk membuat keputusan yang tepat." 


Image

Komposisi Pembangun bagi Layanan Intelijen Pasar Tenaga Kerja Tingkat Lanjut di Indonesia

Laporan ini mendalami tentang fungsi intelijen pasar kerja dan menjelaskan dasar-dasar untuk memiliki LMI-Hub yang digerakkan oleh layanan yang disesuaikan dengan beragam klien. Komposisi pembangunnya adalah data pasar tenaga kerja, analisis pasar tenaga kerja, dan intelijen pasar tenaga kerja. Laporan akan tersedia dalam waktu dekat.


Pilot Data Pekerjaan dan Keterampilan


Sebuah pusat LMIS tingkat lanjut bergantung pada berbagai data, terutama survei pasar tenaga kerja dan data sensus yang dihasilkan oleh lembaga pemerintah. Bank Dunia, bekerja sama dengan pemerintah Indonesia, baru-baru ini merintis empat inisiatif pengumpulan data untuk mengisi kesenjangan data saat ini terkait pekerjaan dan keterampilan. Pilot ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang komprehensif tentang permintaan dan penawaran pekerjaan dan keterampilan di Indonesia, di luar dari apa yang tersedia saat ini. Proyek percontohan ini dapat ditingkatkan oleh Kementerian Tenaga Kerja (dan BPS) dan dimasukkan ke dalam LMI-Hub yang melayani fungsi pengembangan karir dan analitik pasar tenaga kerja.

Lihat laporan mandiri pilot yang memberikan panduan metodologis secara mendalam serta menunjukkan hasil yang dicapai:


Image

Indonesia’s Critical Occupation List 2018

Daftar Pekerjaan Kritis Indonesia 2018: mengidentifikasi 35 pekerjaan yang strategis bagi perekonomian Indonesia dan masih terdapat kekurangan. Daftar ini menggunakan metodologi praktik terbaik internasional dan menginformasikan pembuatan pelatihan kerja berdampak tinggi, pendidikan, dan program pengembangan untuk mengatasi kesenjangan keterampilan yang kritis.

Image

Indonesia's Occupational Employment Outlook 2020

Outlook Lapangan Pekerjaan Indonesia 2020: menyajikan prospek pekerjaan jangka pendek di sektor dan wilayah tertentu di Indonesia. Laporan ini dibuat berdasarkan pilot Survei Pekerjaan dan Lowongan Kerja yang mengumpulkan data granular tentang ketersediaan dan aliran pekerjaan yang terdefinisi secara spesifik dengan tingkat presisi yang tidak tersedia di instrumen survei lain.

Image

Indonesia’s Occupational Tasks and Skills 2020 (Indotask)

Tugas dan Keterampilan Pekerjaan Indonesia 2020 (Indotask) adalah survei percontohan yang melihat tugas dan keterampilan yang dibutuhkan untuk melaksanakan 51 pekerjaan yang saat ini banyak dicari. Uji coba ini menyesuaikan dua modul O * NET — database yang diakui secara global yang menjelaskan keterampilan, kapasitas, dan persyaratan pekerja untuk hampir seribu pekerjaan di Amerika Serikat — untuk konteks Indonesia.

Image

Indonesia's Online Vacancy Outlook 2020

Outlook Lowongan Kerja Online Indonesia 2020: menilai kesiapan Indonesia untuk mengumpulkan dan menganalisis data lowongan kerja online dan memberikan pelajaran metodologis. Laporan tersebut menunjukkan potensi data untuk memberikan deskripsi pekerjaan yang real-time dan terperinci, dengan fokus pada segmen pasar tenaga kerja kelas atas. Laporan ini akan tersedia dalam waktu dekat.