Ikhtisar
PNPM Generasi adalah program bantuan sosial Pemerintah Indonesia yang inovatif dan dirancang untuk mengejar tiga Tujuan Pembangunan Milenium yang masih tertinggal: Kesehatan Ibu, Kesehatan Anak dan Pendidikan Universal.
Tantangan
PNPM Generasi adalah program bantuan langsung masyarakat berinsentif yang memanfaatkan arsitektur program pembangunan berbasis masyarakat di Indonesia, Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat - Perdesaan (PNPM-Perdesaan). Program ini menggunakan proses pengambilan keputusan masyarakat yang difasilitasi untuk mengalokasikan dana hibah kepada 12 indikator di bidang kesehatan dan bidang pendidikan yang menjadi target program. Masyarakat bekerja sama dengan fasilitator dan penyedia pelayanan pendidikan dan kesehatan dalam meningkatkan akses dan pemanfaatan pelayanan kesehatan dan pendidikan. Total dana hibah rata-rata yang diberikan mencapai sekitar Rp.110.000.000 per desa/tahun (kira-kira US$12.000 per desa/tahun). Untuk memberikan insentif kepada masyarakat agar berfokus pada kebijakan yang paling efektif dalam menargetkan indikator-indikator program maka Pemerintah Indonesia menetapkan ukuran hibah setiap desa dari PNPM Generasi pada tahun berikutnya berdasarkan kinerja desa tersebut untuk ke-12 indikator kesehatan dan pendidikan yang menjadi target program.
Fleksibilitas pendekatan ini membantu mengatasi kesenjangan yang besar di daerah dalam pencapaian indikator pelayanan kesehatan dan pendidikan di seluruh Indonesia. Jumlah seluruh penerima manfaat program saat ini diperkirakan mencapai 3.630.818 (kira-kira 1.835.100 di antaranya adalah perempuan).
12 Indikator PNPM Generasi
Kesehatan
- Empat kali pemeriksaan kehamilan
- Konsumsi tablet zat besi selama kehamilan
- Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan yang terlatih
- Dua kali kunjungan perawatan nifas
- Imunisasi anak secara lengkap
- Kenaikan berat badan bayi setiap bulan
- Penimbangan berat badan anak di bawah usia 3 tahun setiap bulan dan anak balita dua kali setahun
- Vitamin A dua kali setahun untuk balita
Pendidikan
- Angka partisipasi sekolah dasar untuk anak-anak usia 7-12 tahun
- Angka kehadiran minimum 85 persen untuk anak-anak usia sekolah dasar
- Angka partisipasi sekolah menengah pertama untuk anak-anak usia 13-15 tahun
- Angka kehadiran minimum 85 persen untuk anak-anak usia sekolah menengah pertama
Lokasi Proyek
PNPM Generasi saat ini aktif di 8 provinsi, 290 kecamatan, dan 2892 desa.
Pada tahun 2007, PNPM Generasi dimulai di lima provinsi: Jawa Barat, Jawa Timur, Sulawesi Utara, Gorontalo, dan Nusa Tenggara Timur. Pada tahun 2010, program diperluas ke Nusa Tenggara Barat dengan target menurunkan angka gizi kurang dan gizi buruk yang tinggi.
Pada tahun 2012, PNPM Generasi diperluas ke Maluku dan Sulawesi Barat, dua provinsi dengan angka kematian bayi dan balita yang tinggi; angka kurang gizi dan gizi buruk yang tinggi; angka persalinan oleh bidan terlatih yang rendah; dan angka partisipasi dan kehadiran SMP yang rendah.
Capaian
PNPM Generasi telah mengadakan tiga gelombang evaluasi yang meliputi Survei Dasar (2007) dan Evaluasi Dampak Jangka Menengah (2009), dan Evaluasi Dampak Akhir (2011). Agar evaluasi PNPM Generasi dapat dilakukan secara seksama maka Pemerintah Indonesia menerapkan metode penunjukan acak dalam pemilihan lokasi program. Di kabupaten yang terpilih untuk mendapatkan bantuan program, seluruh kecamatan dipilih secara acak untuk mendapatkan bantuan dari PNPM Generasi atau menjadi kelompok kontrol. Serangkaian evaluasi ini merupakan salah satu ujicoba program sosial dengan pemilihan acak terbesar yang diadakan di dunia sampai saat ini.
Selama program berlangsung, PNPM Generasi telah:
- Memungkinkan lebih dari 1,6 juta perempuan dan anak-anak menerima konseling dan dukungan gizi;
- Membantu lebih dari 1 juta anak balita untuk mendapatkan suplemen Vitamin A;
- Memastikan lebih dari 770.000 perempuan hamil menerima suplemen zat besi;
- Membantu lebih dari 365.000 anak untuk mendapatkan imunisasi;
- Menyelesaikan lebih dari 185.000 kasus berat badan kurang pada anak;
- Memberikan pelatihan dan dukungan operasional kepada lebih dari 59.000 sukarelawan kesehatan masyarakat;
- Memungkinkan 556.000 siswa SD dan SMP miskin mendapatkan buku pelajaran;
- Memberikan bantuan kepada kira-kira 382.000 siswa SD dan SMP miskin dalam bentuk beasiswa, uang transportasi, dan seragam; dan
- Melibatkan perempuan dalam proses perencanaan dan pengambilan keputusan pelayanan dasar di bidang kesehatan dan pendidikan – rata-rata 67 persen peserta pertemuan sosialisasi, perencanaan dan pemantauan program adalah perempuan.
Kontribusi Bank Dunia
PNPM Generasi didanai oleh pendanaan dari Pemerintah Indonesia maupun anggota PNPM Support Facility yang dikelola oleh Bank Dunia.
Kontribusi Pemerintah Indonesia sejak tahun 2010:
- 2010: US$22.152.777,80
- 2011: US$15.000.000,00
- 2012: US$44.280.555,60
Hibah dari PNPM Support Facility:
- 2010: US$10,2 juta, yang mendanai perluasan program ke satu provinsi baru, Nusa Tenggara Barat (NTB)
- 2011-2012: US$ 28,1 juta, yang mendanai perluasan lain di provinsi-provinsi yang sudah ada maupun perluasan ke dua provinsi baru, Maluku Utara dan Sulawesi Barat.
Mitra
Selain Bappenas, Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat dan Kementerian Keuangan, anggota-anggota Komite Manajemen Gabungan PNPM Support Facility adalah:
AusAid, Danida, United Kingdom Department for International Development (DFID), Kedutaan Besar Belanda, Uni Eropa, USAID, dan Bank Dunia.
Masa Depan
PNPM Generasi akan memanfaatkan pelajaran yang dipetik dari pelaksanaan program dan tiga gelombang evaluasi yang telah dilaksanakannya. Ke depan, program akan berupaya meningkatkan hasil-hasil pengembangan kesehatan ibu dan anak tertentu, yang mencakup angka kurang gizi, tubuh pendek (stunting)dan pengembangan anak usia dini.