WASHINGTON, 21 Juni 2018 - Nutrisi yang lebih baik bagi jutaan anak Indonesia dan sistem irigasi modern bagi ratusan ribu keluarga petani Indonesia merupakan tujuan utama dari dua pinjaman baru yang disetujui hari ini oleh Dewan Direktur Eksekutif Bank Dunia untuk mendukung proyek-proyek pemerintah.
Pinjaman senilai US$ 400 juta untuk program Investing in Nutrition and Early Years akan turut mengurangi stunting dengan meningkatkan akses layanan utama, dari kesehatan dan gizi hingga pendidikan dan sanitasi bagi ibu hamil dan anak usia di bawah dua tahun. Pinjaman ini, yang akan mengaitkan pencairan dana dengan hasil spesifik, akan mendukung Strategi Nasional Percepatan Penurunan Stunting senilai US$ 14.6 miliar yang bertujuan untuk memberi manfaat bagi 48 juta ibu hamil dan anak usia di bawah dua tahun dalam empat tahun ke depan. Secara nasional, program ini juga akan mendapat manfaat dari hibah US$ 20 juta dari the Global Financing Facility, kemitraan multi-pihak yang membantu negara-negara mengatasi masalah kesehatan dan gizi terbesar yang mempengaruhi perempuan, anak, dan remaja.
Pinjaman US$ 250 juta yang mendanai Proyek Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation akan memberi manfaat bagi sekitar 887.000 keluarga petani melalui sistem irigasi yang lebih andal dan tahan iklim. Pembiayaan ini merupakan bagian dari Agenda Reformasi Nasional yang sedang berjalan dengan memberi fokus pada desentralisasi, demokratisasi, dan modernisasi dan didasarkan pada prinsip-prinsip pengelolaan irigasi partisipatif. Proyek irigasi ini didanai bersama oleh Asian Infrastructure Investment Bank dengan pinjaman US$ 250 juta.
“Kami menyambut baik investasi penting dari Pemerintah Indonesia untuk infrastruktur dan modal manusia, karena keduanya sangat penting untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi dan mengurangi kemiskinan. Jika negara melakukan investasi pada dua prioritas ini sekarang, masa depan Indonesia akan lebih menjanjikan,” kata Rodrigo A. Chaves, Direktur Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor-Leste. “Pendanaan Bank Dunia juga akan dilengkapi dengan berbagi pengetahuan penting, termasuk praktik terbaik dan pelajaran dari seluruh dunia yang akan membantu upaya mengurangi stunting dan meningkatkan irigasi yang lebih efektif.”
Stunting adalah salah satu tantangan paling mendesak di Indonesia dan menjadi prioritas utama bagi pemerintah. Lebih dari satu dari setiap tiga anak Indonesia berusia di bawah lima tahun – hampir sembilan juta anak – mengalami stunting; dua dari tiga anak tidak menyelesaikan paket imunisasi lengkap di tahun pertama dan kedua; dan penggunaan suplemen zat besi dan obat cacing juga rendah masing-masing pada 33 dan 26 persen.
Di Indonesia, negara yang sangat rentan terhadap dampak perubahan iklim, 60 persen penduduk miskin – mereka yang berpenghasilan kurang dari US$ 1,25 per hari – bergantung pada pertanian untuk penghasilan mereka. Perbaikan irigasi di bidang pertanian sangat penting untuk meningkatkan ketahanan pangan negara ini. Proyek irigasi baru akan memberi fokus pada rehabilitasi dan modernisasi sistem drainase pada hampir 300.000 hektar lahan dan akan mendukung manajemen dan implementasi proyek secara keseluruhan, yang berfokus pada peningkatan akuntabilitas, transparansi, dan efektivitas biaya.
Dukungan Bank Dunia dalam sektor nutrisi dan irigasi Indonesia merupakan komponen penting Kerangka Kerja Kemitraan Negara untuk Indonesia dari Grup Bank Dunia yang berfokus pada prioritas pemerintah untuk dampak pembangunan yang transformasional.
Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi: www.worldbank.org/Indonesia
Follow kami di: @WB_AsiaPacific