WASHINGTON, June 13, 2018 – Bank Dunia akan mendukung perawatan kesehatan primer untuk semua warga Indonesia melalui tata kelola, akuntabilitas, dan pelayanan di sektor kesehatan yang lebih baik. Dewan Direktur Eksekutif Bank Dunia hari ini menyetujui pinjaman baru sebesar US$ 150 juta untuk Indonesian Supporting Primary Health Care Reform (I-SPHERE) Program (US$13,5 milyar) yang akan mendukung pelaksanaan kegiatan Pemerintah Indonesia yaitu Program Indonesia Sehat.
Kondisi terkait sektor kesehatan di Indonesia telah mengalami peningkatan pada tahun-tahun terakhir, termasuk di antaranya peningkatan angka harapan hidup dan penurunan angka kematian anak berusia di bawah lima tahun dari 46 dari 1,000 kelahiran pada 2002 menjadi 32 dari 1,000 kelahiran pada tahun 2017. Indonesia memiliki salah satu angka tertinggi di dunia untuk program asuransi kesehatan sosial pembayar tunggal, Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Diperkirakan pada 2019 semua orang di Indonesia akan memiliki perlindungan di bawah JKN.
Namun demikian, angka kematian ibu atau perempuan yang meninggal akibat proses kehamilan, persalinan, atau setelah melahirkan adalah 126 per 100.000 kelahiran. Angka ini lebih dekat kepada angka rata-rata negara berpenghasilan rendah. Indonesia memiliki beban Tuberculosis ke dua tertinggi di dunia. Hal ini menjadi penyebab lebih dari 10 persen kematian dini di Indonesia, di mana hanya sepertiga dari kasus terdeteksi.
“Kesehatan penting agar Indonesia dapat memenuhi berbagai tujuan di mana warganya sehat dan makmur, memiliki kesempatan yang sama untuk berpartisipasi pada pertumbuhan dan perkembangan negara yang luar biasa,” kata Rodrigo A. Chaves, World Bank Country Director untuk Indonesia dan Timor-Leste. “Kinerja pelayanan kesehatan primer yang lebih baik akan meningkatkan tingkat kesehatan dari negara ini, yang merupakan komponen kunci dari modal manusia yang penting untuk kesuksesan Indonesia.”
Beberapa bagian dari Program Kunci termasuk peningkatan kinerja, kapasitas, dan akuntabilitas pemerintah dan fasilitas kesehatan lokal, dan juga meningkatkan standar nasional dengan memperkuat akreditasi perawatan primer. Pelayanan lokal yang lebih baik juga dapat dicapai dengan meningkatkan orientasi kinerja dari pendanaan kesehatan termasuk JKN.
“Indonesia berkomitmen untuk mencapai jaminan kesehatan universal. Namun, untuk dapat melakukan ini, perlu dibahas berbagai hal dalam tata kelola, akses terhadap pelayanan kesehatan yang bermutu, dan pendanaan sektor kesehatan, yang merupakan fokus utama untuk Program ini, baik di tingkat nasional maupun lokal,” kata Nicholas Menzies, World Bank Senior Governance Specialist dan Vikram Rajan, World Bank Senior Health Specialist.
Program ini akan berfokus kepada tiga provinsi tertinggal di Indonesia Timur: Nusa Tenggara Timur, Maluku, dan Papua, yang saat ini sedang menghadapi tantangan dalam ketidakmerataan pada hasil upaya kesehatan dan akses terhadap pelayanan kesehatan primer yang bermutu, khususnya angka kematian anak berusia di bawah lima tahun, malnutrisi kronis, dan stunting.
Dukungan Bank Dunia dalam sektor kesehatan di Indonesia merupakan komponen penting Kerangka Kerja Kemitraan Negara untuk Indonesia dari Grup Bank Dunia, yang berfokus pada prioritas pemerintah yang memiliki potensi perubahan yang besar.