JAKARTA, 21 Maret 2017 – Sejumlah pakar global dalam bidang pendidikan, termasuk pejabat tinggi pemerintah dari negara-negara berkinerja tinggi, berkumpul di ibukota Indonesia hari ini untuk menyerukan lebih banyaknya kebijakan dan advokasi publik terkait layanan pendidikan bermutu yang merata.
Hampir 100 pakar pendidikan dan pembuat kebijakan dari 20 negara menghadiri konferensi pendidikan internasional bertajuk "Belajar untuk Semua: Prinsip Bersama untuk Pemerataan Sistem Pendidikan Dasar Yang Kuat". Konferensi ini diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan Indonesia, serta didukung oleh Pemerintah Australia dan Bank Dunia.
Wakil Duta Besar Australia untuk Indonesia, Dr Justin Lee, menegaskan kembali komitmen kuat Australia untuk bekerja dalam kemitraan dengan Pemerintah Indonesia demi meningkatkan kualitas dan tata kelola pendidikan dasar.
"Kami percaya bahwa jalan terbaik untuk terus bertumbuh adalah memiliki tenaga kerja yang penuh semangat, terdidik, terampil, dan menguasai teknologi. Hal ini merupakan hasil dari sistem pendidikan berkualitas tinggi untuk semua lapisan," kata Wakil Duta Besar Lee.
Direktur Bank Dunia Rodrigo Chaves mengatakan peningkatan kualitas pendidikan adalah kunci untuk mencapai kesejahteraan Indonesia yang lebih makmur, berkelanjutan dan merata.
"Pendidikan adalah sebuah kendaraan yang ampuh untuk mengurangi kemiskinan dan ketimpangan dan untuk meletakkan dasar bagi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Sebuah sistem pendidikan yang kuat dapat membantu meningkatkan keunggulan kompetitif dan memberikan setiap warga Indonesia kesempatan yang sama untuk mencapai potensi mereka, sehingga bisa tampil sebagai warga negara global yang terampil dan berpendidikan tinggi, "kata Chaves.
Konferensi tiga hari di Jakarta merupakan sebuah susulan dari sebuah konferensi global yang sama di Shanghai Mei 2016. Peserta akan berbagi pelajaran tentang praktik terbaik dan sistem pendidikan yang sangat baik dari seluruh dunia.
Tema utama konferensi ini adalah hasil yang lebih baik belajar bagi siswa, pengajaran yang efektif, pengembangan anak usia dini dan keterampilan non-kognitif, praktek-praktek terbaik dalam pembiayaan sekolah, serta otonomi bagaimana mengimbangkan otonomi sekolah dengan akuntabilitas.
“Banyak sekali siswa berkinerja baik di kawasan Asia Timur dan Pasifik, namun beberapa negara di kawasan ini justru tidak menoreh hasil yang baik. Penting sekali untuk saling berbagi pengetahuan, pengalaman dan pelajaran agar dapat memandu pengembangan sistem pendidikan yang baik dan merata. Konferensi ini memberikan kesempatan untuk melakukan hal itu,” ujar Tazeen Fasih, World Bank Education Team Lead untuk Indonesia