Washington D.C., 2 November 2016 – Dewan Eksekutif Bank Dunia hari ini menyetujui Pinjaman Kebijakan Pembangunan (Development Policy Loan) Reformasi Logistik Indonesia yang pertama untuk memperbaiki logistik dan memperlancar konektivitas . Kedua bidang ini sangat penting untuk meningkatkan pertumbuhan dan mengurangi kemiskinan di negara kepulauan ini.
Pendanaan sebesar $400 juta akan mendukung Pemerintah Indonesia mengatasi hambatan rantai pasokan, seperti dwelling time – atau waktu menunggu kapal - yang lama di pelabuhan serta banyaknya prosedur izin perdagangan. Akibatnya, biaya logistik Indonesia sebesar 25 persen penjualan manufaktur, dibandingkan 15 persen bagi Thailand dan 13 persen untuk Malaysia.
Biaya pengiriman sebuah peti kemas berisi jeruk dari Tiongkok dari kota Shanghai ke Jakarta lebih murah dibandingkan biaya pengiriman barang serupa dari Jakarta ke Padang di Sumatera Barat. Padahal jarak antara kedua kota di Indonesia tersebut hanya seperenam jarak antara Jakarta dengan Shanghai.
“Logistik yang lebih baik untuk meningkatkan konektivitas akan memberi dampak signifikan bagi daya saing negara juga terhadap kemiskinan. Perbaikan logistik bisa mengurangi biaya barang dan jasa, khususnya di wilayah terpencil dan tertinggal Indonesia,” kata Rodrigo Chaves, Kepala Perwakilan Bank Dunia di Indonesia. “Reformasi ini akan membantu Indonesia mencapai sasaran pertumbuhan inklusif yang lebih tinggi.”
Pinjaman Kebijakan Pembangunan Reformasi Logistik juga akan mendukung Indonesia melakukan transisi yang sangat diperlukan, yaitu beralih dari ekonomi yang bergantung kepada komoditas menuju ekonomi berbasis manufaktur yang berdaya saing tinggi.
“Logistik yang mahal dan tidak handal merupakan salah satu hambatan bagi daya saing Indonesia. Teratasinya hambatan tersebut akan menambah produksi dan ekspor, sehingga mengangkat pertumbuhan ekonomi. Dan dengan berakhirnya masa kejayaan komoditas, kebutuhan untuk memperbaiki daya saing dalam hal produksi non-komoditas menjadi semakin penting,” kata Senior Economist Bank Dunia, Massimiliano Calì.
Tiga komponen utama pendanaan ini adalah peningkatan kinerja pelabuhan, peningkatan daya saing layanan logistik, serta memperkuat fasilitasi perdagangan.
Dukungan Bank Dunia pada reformasi logistik di Indonesia merupakan bagian penting dari Kerangka Kerja Kemitraan Negara Kelompok Bank Dunia di Indonesia, yang berpusat pada prioritas pemerintah yang berpotensi membawa dampak perubahan besar.