WASHINGTON, 19 November 2013 – Bank Dunia menyetujui dua pinjaman program pembangunan (Development Policy Loans, atau DPL) untuk mendukung upaya reformasi pemerintah Indonesia guna mengentaskan kemiskinan, memperluas kesetaraan kesejahteraan, memperkuat manajemen keuangan publik, serta meningkatkan konektivitas. DPL Institutional, Tax Administration, Social and Investment, atau INSTANSI, dan DPL Konektivitas adalah seri kedua dari rangkaian pendanaan yang mulai pada tahun 2012.
“Pengelolaan keuangan publik yang bijaksana telah mendukung pemerintah Indonesia menghadapi berbagai tekanan ekonomi” ucap Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia, Rodrigo Chavez. “Bank Dunia terus mendukung agenda reformasi pemerintah, yang bertujuan untuk memperbaiki konektivitas nasional dan meningkatkan kualitas belanja pemerintah – langkah kebijakan penting yang akan membantu bangsa besar ini memperluas kesetaraan kemakmuran bagi masyarakat Indonesia.”
DPL INSTANSI kedua, senilai $400 juta, mengakui berbagai upaya untuk mempertajam belanja sosial ‘safety net’ Indonesia, guna mengurangi kerentanan warga miskin. DPL ini juga mendukung upaya pemerintah memperkuat perlindungan sosial melalui Sistem Jaminan Sosial baru yang akan mulai diterapkan pada tahun 2014, serta pula reformasi manajemen keuangan publik dalam rangka peningkatan pelayanan untuk masyarakat.
DPL Konektivitas kedua, senilai $300 juta, mendukung upaya pemerintah dalam perbaikan kerangka kerja kebijakan guna meningkatkan logistik dan fasilitasi perdagangan, sarana infrastruktur dan transportasi, serta teknologi komunikasi informasi (ICT).
“Tantangan institusional dan birokrasi adalah beberapa kendala utama dalam peningkatan pembangunan konektivitas dan infrastruktur di Indonesia. Penanggapan berbagai tantangan tersebut akan mendorong pertumbuhan ekonomi dan produktivitas Indonesia,” kata Ndiame Diop, Ekonom Utama dan Penasehat Ekonomi untuk Bank Dunia di Indonesia.
Portofolio Bank Dunia di Indonesia terdiri dari 37 program aktif, dengan komitmen pinjaman senilai hampir $8 milyar sampai dengan Agustus 2013. Program-program ini mencakupi beragam bidang, termasuk dukungan untuk pembangunan berbasis masyarakat, perluasan pengembangan energi panas bumi, hingga pelayanan pendidikan anak usia dini.