Proposal inovatif memberi fokus pada peningkatan tata kelola layanan kesehatan ibu dan anak
Global Partnership for Social Accountability (GPSA) mengumumkan hibah pertama bagi 12 organisasi masyarakat di 10 negara. Hibah GPSA, dengan nilai total lebih dari US$9 triliun, akan memberi dukungan strategis bagi proyek-proyek kolaborasi antara masyarakat dan pemerintah untuk mengatasi masalah tata pemerintahan di negara berkembang.
Dua belas proyek telah terpilih dari 216 proposal yang dikirim organisasi masyarakat untuk menanggapi undangan proposal GPSA yang diumumkan pada Februari 2013. Undangan dilakukan di 12 negara: Bangladesh, Republik Dominika, Honduras, Indonesia, Republik Kirgistan, Malawi, Moldova, Mongolia, Mozambik, Filipina, Tajikistan, dan Tunisia.
Di Indonesia, Wahana Visi bertujuan akan memperluas proyek kesehatan ibu, bayi baru lahir dan anak, yang selama dua tahun terakhir telah dilaksanakan melalui koalisi para pemangku kepentingan, dengan tujuan perbaikan tata kelola dan pemberian.
Melalui informasi ramah pengguna mengenai standar minimum kesehatan dan anggaran, perluasan program ini diharapkan akan memobilisasi masyarakat agar lebih terlibat dan juga melakukan advokasi untuk meningkatkan pelayanan kesehatan.
Untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut, program ini akan menggunakan berbagai perangkat transparansi dan akuntabilitas sosial, termasuk pendidikan masyarakat melalui teknologi informasi-komunikasi dan sosial media, audit sosial, kartu nilai pelayanan, serta advokasi ilmiah dan bertarget. Proyek multi-sektor ini akan melibatkan beberapa pemangku kepentingan, seperti Kementerian Kesehatan, Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat, dan Utusan Khusus Presiden RI untuk MDGs.
Proyek ini juga akan bekerjasama dengan pemerintah daerah untuk menanggapi keterbatasan kebijakan dan implementasi layanan bagi ibu, bayi baru lahir dan anak, seperti kebijakan bidan desa, jugaketersediaan, peran, dan pelatihan kader-kader kesehatan di posyandu dan puskesmas.
