JAKARTA, 14 Juli 2011 — Lebih dari 60,000 desa akan mendapatkan bantuan dari PNPM Mandiri Perdesaan IV, yang akan didukung oleh Bank Dunia dengan pinjaman sebesar $531 juta. PNPM Mandiri adalah program pemberdayaan masyarakat terbesar di Indonesia. Dalam pelaksanaanya, masyarakat paling miskin di wilayah perdesaan dan perkotaan diberi dana Bantuan Lansung Masyarakat (BLM) dan diberdayakan untuk menentukan prioritas pembangunan mereka sendiri. Pinjaman dari Bank Dunia ini akan membantu pemerintah Indonesia dalam menyediakan BLM serta bantuan implementasi untuk sekitar 5.000 kecamatan.
PNPM Mandiri Perdesaan IV akan dilaksanakan dengan landasan kesuksesan dan pembelajaran dari proyek-proyek sebelumnya. Program ini akan memberdayakan masyarakat desa dalam mengidentifikasi dan menerapkan prioritas pembangunan lokal. Masyarakat bertanggung jawab atas pengelolaan dana dan pembangunan infrastruktur. Program ini juga melatih masyarakat untuk melakukan perencanaan dan pengelolaan yang bersifat inklusif, serta memastikan bahwa dana digunakan sesuai rencana.
"PNPM telah berhasil memberdayakan masyarakat untuk memastikan bahwa dana pembangunan digunakan untuk prioritas lokal," kata Stefan Koeberle, Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia. "PNPM memberikan suara serta kuasa dalam pengambilan keputusan. Program ini juga mengajarkan masyarakat tentang akunatabilitas, dan melatih mereka untuk menuntut transparansi dari pejabat pemerintah."
Selama dua tahun kedepan, pinjaman Bank Dunia ini akan memberi kontribusi pada anggaran tahunan pemerintah untuk program PNPM Perdesaan, yakni sebesar $1,3 miliar. Pinjaman ini akan ditujukan untuk membantu masyarakat dalam memperbaiki tata kelola pemerintah lokal dan infrastruktur seperti jalan-jalan desa, air bersih, dan sistem drainase. "Pemerintah Indonesia adalah pemangku kepentingan terbesar dalam PNPM dan telah menunjukkan komitmen kuat untuk merespon tuntutan masyarakat atas pelayanan dan akuntabilitas," kata Susanne Holste, Spesialis Utama Pembangunan Sosial untuk Bank Dunia Indonesia.
Salah satu hasil fisik yang paling signifikan dari PNPM Perdesaan adalah pesatnya pertumbuhan infrastruktur desa. PNPM dan program pendahulunya, Program Pembangunan Kecamatan yang diluncurkan tahun 1998, telah membantu membangun atau merehabilitasi lebih dari 71.000 km jalan, 20.000 sistem air bersih, 16.000 sistem irigasi, dan 15.000 sekolah. Tak kalah penting adalah perubahan yang diciptakan PNPM Perdesaan dalam hal pengambilan keputusan dan manajemen di tingkat lokal. Program ini mengadvokasi peran serta perempuan dan kelompok terpinggirkan dalam pembangunan, dan juga transparansi dan akuntabilitas. Semua hal tersebut telah mendorong masyarakat untuk menuntut pelayanan publik yang lebih baik dari segala lini pembangunan.
Saat ini, Indonesia adalah kepala Komite Pembangunan untuk Kelompok G-20 dan mengedepankan pertukaran ilmu antar negara berkembang dalam agenda. Terkait hal tersebut, sebuah delegasi National Solidarity Program pemerintah Afganistan telah melakukan studi banding ke proyek-proyek PNPM di Indonesia. Menurut rencana, sejumlah pejabat pemerintah dan perwakilan organisasi masyarakat sipil Afganistan akan kembali mengunjungi Indonesia September mendatang.
Fasilitas Bantuan PNPM:
Bank Dunia di Indonesia mengelola fasilitas bantuan multi donor, Fasilitas Bantuan PNPM (PNPM Support Facility - PSF), yang memberikan bantuan teknis utama dan pengawasan strategis bagi PNPM Mandiri, program pengentasan kemiskinan utama Indonesia.
Dana hibah untuk PSF disediakan oleh Australia, Denmark, Uni Eropa, Belanda, Inggris dan Amerika Serikat untuk menyediakan bantuan teknis berkualitas tinggi, nasehat kebijakan dan perencanan, dan bantuan finansial terarah untuk Pemerintah Indonesia dalam mendukung PNPM Mandiri. Sebagian besar sumber daya PSF digunakan untuk membantu sektor perintis dan tanggap bencana melalui wacana pembangunan berbasis masyarakat milik PNPM. Program kapasitas yang didukung oleh PSF melibatkan beragam pihak dari Indonesia, termasuk pemerintah nasional dan lokal, universitas dan pusat-pusat penelitian, dan organisasi masyarakat madani.
Ikuti kami di Facebook: www.facebook.com/bankdunia
Ikuti kami di Twitter: twitter.com/bankdunia