Bagaimana Anda merintis platform jaringan Semua Murid Semua Guru? Apa yang menginspirasi Anda?
Saya percaya bahwa kemajuan pendidikan harus menjadi misi bagi semua orang, tidak hanya bagi mereka yang berprofesi sebagai guru dan anak-anak yang masih duduk di bangku sekolah, inilah alasan mengapa saya menggagas jaringan Semua Murid Semua Guru. Berdasarkan berbagai data, ekosistem pendidikan Indonesia sedang berada dalam kondisi darurat. Oleh karena itu, tidak mungkin mendorong reformasi tanpa kolaborasi dari berbagai pemangku kepentingan, termasuk masyarakat, organisasi pendidikan, korporasi, media, dan pemerintah. Ada begitu banyak salah pemahaman dalam pendidikan kita, terlalu sedikit praktik baik yang terukur, dan untuk mengatasi hal tersebut, kita membutuhkan lebih banyak agen perubahan, yaitu orang-orang yang terus berinovasi, mengintegrasikan berbagai upaya melalui kolaborasi berkelanjutan.
Jika Anda bisa menggambarkan diri Anda dalam tiga kata, kata-kata apa sajakah itu?
Alam bebas, biru, dan buku. :)
Tema Hari Perempuan Internasional tahun ini adalah “Kesetaraan hari ini untuk hari esok yang berkelanjutan.” Menurut Anda, apakah hubungan antara perubahan iklim dan kesetaraan gender? Apa pendapat Anda mengenai peran pendidikan untuk memperkuat hubungan tersebut?
Pendidikan adalah jembatan menuju masa depan yang seharusnya dapat membangun kompetensi siswa untuk memecahkan isu-isu yang kompleks. Kita beruntung bahwa generasi muda sekarang lebih memahami tentang kedua isu tersebut, tetapi para pendidik dan orang tua bertanggung jawab dalam memberdayakan kemampuan generasi muda untuk bertindak. Menjadi panutan yang baik adalah hal yang penting, tetapi terlibat dalam suatu refleksi bersama yang bermakna (terlepas dari betapa sulitnya percakapan itu) telah terbukti menjadi salah satu cara terbaik untuk menemukan solusi tentang hal-hal yang dapat terjadi setiap hari. Semakin banyak orang yang melihat bahwa membesarkan keluarga, membangun komunitas sekolah, dan tentu saja membangun bangsa, membutuhkan kontekstualisasi dan menuntut keterlibatan semua usia dan gender, maka semakin tinggi peluang kita untuk mampu menghadapi krisis lingkungan.
Bagaimana pendapat Anda tentang perubahan iklim, dan apa yang perlu diubah? Bagaimana peran pendidikan untuk mendukung perubahan tersebut?
(Untuk dapat mengatasi dampak) perubahan iklim, kita membutuhkan individu-individu yang memiliki pemahaman menyeluruh untuk bertindak, mampu memfasilitasi, dan memimpin perubahan. Pendidikan adalah medan pertempuran sekaligus tempat berlatih, di mana kita memastikan bahwa hal ini bukan hanya menjadi masalah bagi para aktivis lingkungan, tetapi adalah masalah bagi semua orang, yang akan diselesaikan berdasarkan bukti ilmiah dengan empati serta wawasan yang luas bagi planet kita dan bagi dunia. Tema atau mata pelajaran khusus dan kampanye jangka pendek di tingkat kelas tertentu tidak akan cukup. Nilai-nilai keberlanjutan yang saling terkait antar lintas disiplin, terhubung dengan peran ganda kita sebagai makhluk spiritual, warga negara yang demokratis, serta penjaga keanekaragaman hayati kita, perlu ditanamkan dalam pengajaran dan pengasuhan sehari-hari, kurikulum, serta dalam berbagai kebijakan.
Apa pelajaran terbesar yang telah Anda dapat sebagai pembuat perubahan?
Kita tidak akan berhasil jika tidak mempertegas cita-cita kita, yaitu menjelaskan dan membahas tentang tujuan dari apa yang kita lakukan. Saya juga belajar bahwa terlibat dalam koalisi, meskipun mungkin sangat bertele-tele pada tahap awal, namun akan membawa kita ke tujuan yang lebih besar. Mendengarkan kontra-argumen, menemukan landasan bersama, dan terus-menerus mengevaluasi dampak kolektif kita adalah kunci untuk mempercepat pergerakan.
Menurut Anda, apa yang perlu dilakukan untuk memastikan lebih banyak perempuan menduduki posisi kepemimpinan di Indonesia?
Kita akan membutuhkan lebih banyak orang tua yang percaya bahwa anak perempuan mereka dapat mencapai puncak. Lebih banyak saudara laki-laki dan suami yang mendukung perempuan di dalam keluarga mereka. Dan terakhir, lebih banyak perempuan yang mendukung sesama perempuan.
Apa yang paling Anda nikmati dari pekerjaan Anda?
Belajar dari siswa, mendapatkan umpan balik yang berharga dari sesama pendidik, menghabiskan waktu berjam-jam bekerja sama dengan para relawan dan mendapatkan inspirasi dari mereka.
Apakah Anda punya saran untuk generasi muda perempuan yang bercita-cita menjadi pembuat perubahan seperti Anda?
Percaya pada diri sendiri saja tidak cukup. Tidak seorang pun dapat memiliki semua jawaban dan energi yang cukup tanpa percaya terhadap sesama perempuan, laki-laki, atau siapa pun yang siap untuk menjalani perjalanan maraton ini bersama-sama. Jadilah mandiri, tetapi selalu pilih lingkaran pergaulanmu dengan bijak, tantangan akan selalu ada, tetapi hargailah kemenangan-kemenangan kecil.
Apa yang dapat kita lakukan untuk meningkatkan atau mempercepat kesetaraan gender di Indonesia?
Mari kita mulai dengan meningkatkan rasa saling percaya di antara para pemangku kepentingan dan berhenti menyalahkan korban.
Apa harapan dan rencana Anda ke depan?
Saya mengharapkan perbaikan yang signifikan dalam upaya mengatasi ketimpangan pendidikan. Pandemi jelas membawa konsekuensi jangka panjang yang memengaruhi setiap anak. Di sisi lain, pandemi juga membawa peluang untuk membuat lompatan penting yang akan menyempurnakan strategi kita di masa depan. Saya akan selalu menjadi seorang pemimpi yang bersedia melakukan apa pun, mengutamakan siswa, sambil merasa yakin bahwa sebagian besar hal yang kita perjuangkan akan membuahkan hasil dalam jangka panjang.