Skip to Main Navigation
SIARAN PERS

Pendanaan baru untuk mengembangkan infrastruktur di Indonesia

13 Maret 2017


WASHINGTON, 13 Maret 2017 – Badan Direksi Eksekutif Bank Dunia telah menyetujui pada tanggal 10 Maret 2017, pendanaan sebesar $100 juta untuk mendukung pemerintah daerah menambah investasi infrastruktur yang akan  meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan daya saing daerah di seluruh Indonesia.

PT. Sarana Multi Infrastruktur, sebuah badan usaha milik negara yang mendanai infrastruktur, akan menerima dana tersebut untuk mendukung Regional Infrastructure Development Fund, atau RIDF. RIDF kemudian akan menjadi tambahan  akses kredit bagi pemerintah daerah untuk mendanai proyek-proyek infrastruktur, termasuk penyediaan fasilitas air dan sanitasi, jalan, serta transportasi. Asian Infrastructure Investment Bank, atau AIIB, memberikan tambahan dana sebesar $100 juta.

Pemerintah daerah di Indonesia menghadapii hambatan pendanaan bagi proyek infrastruktur skala besar, karena anggaran mereka, yaitu APBD, kerap hanya bisa diserap untuk mendanai proyek-proyek yang bisa selesai dalam satu tahun.

“Memperbaiki pemberian layanan di tingkat daerah serta meningkatkan kesetaraan peluang sangat penting untuk mencapai pertumbuhann inklusif di seluruh Indonesia, khususnya di wilayah tertinggal. Pendanaan baru ini merupakan salah satu jalan keluar  untuk memastikan Indonesia bisa mengurangi ketimpangan , sehingga masyarakat paling miskin bisa menerima manfaat pertumbuhan,” kata Rodrigo Chaves, Kepala Perwakilan Bank Dunia di Indonesia.

Pemerintah daerah provinsi, kota, dan kabupatan bisa mengusulkan pendanaan untuk fasilitas penyediaan air dan sanitasi, termasuk sistem saluran air; infrastruktur lingkungan hidup, termasuk pengelolaan limbah padat dan drainase; perumahan terjangkau dan perbaikan kawasan kumuh; infrastruktur transportasi dan logistik; serta infrastruktur sosial seperti fasilitas kesehatan, sekolah, dan pasar tradisional.

“Saat ini, instrumen keuangan yang tersedia di Indonesia untuk  investasi infrastruktur tingkat lokal masih terbatas. Regional Infrastructure Development Fund akan mengatasi kekosongan pendanaan infrastuktur untuk jangka menengah dan panjang, khususnya di kawasan perkotaan,” kata Marcus Lee, Senior Urban Economist Bank Dunia.

Melalui Indonesia Sustainable Urbanization Multi-Donor Trust Fund (IDSUN), Bank Dunia juga akan memberikan hibah sebesar $3 juta untuk mendukung pemerintah daerah menyiapkan proyek-proyek infrastruktur yang telah diusulkan. Pemerintah Swiss, melalui State Secretariat for Economic Affairs, atau SECO, telah memberikan kontribusi pertama bagi IDSUN.

Ini merupakan pendanaan bersama yang ketiga antara Bank Dunia dengan AIIB di Indonesia. Bulan lalu, Bank Dunia menyetujui pinjaman sebesar $125 juta untuk memperbaiki 140 bendungan di Indonesia. Pada bulan Juli 2016, Bank Dunia menambah pendanaan sebesar $216,5 juta untuk mendukung program nasional Kota Tanpa Kumuh, yang bertujuan meningkatkan infrasturktur di kawasan kumuh.

Kontak Media
Di Jakarta
Tomi Soetjipto
Telepon: +62-21-5299-3156
stomi@worldbank.org
Di Washington
Jane Zhang
Telepon: +1 202 473-1376
janezhang@worldbank.org


SIARAN PERS NO:
EAP/180/ECR

Api
Api

Welcome